Hal ini berdasarkan hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha ketika beliau mengutus Barirah untuk membuntuti Nabi yang pergi ke Baqi’ Al Gharqad. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berhenti di dekat Baqi’, lalu mengangkat tangan beliau untuk mendokan mereka. Dan ketika berdoa, hendaknya tidak menghadap kubur karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang shalat menghadap kuburan. Sedangkan doa adalah intisari sholat.
Dilarang mengucapkan al hujr, seperti berdo'a kepada mayit atau meminta sesuatu kepada Allah dengan perantara mayit.
dari Imam An Nawawi rahimahullah bahwa al hujr adalah ucapan yang bathil. Syaikh Al Albani rahimahullah mengatakan : “Tidaklah samar lagi bahwa apa yang orang-orang awam lakukan ketika berziarah semisal berdo’a pada mayit, beristighotsah kepadanya, dan meminta sesuatu kepada Allah dengan perantaranya, adalah termasuk al hujr yang paling berat dan ucapan bathil yang paling besar. Maka wajib bagi para ulama untuk menjelaskan kepada mereka tentang hukum Allah dalam hal itu. Dan memahamkan mereka tentang ziarah yang disyari’atkan dan tujuan syar’i dari ziarah tersebut” [Lihat Ahkaamul Janaa-iz hal.227, Maktabah Al Ma’arif]
Menangis secara wajar diperbolehkan, sebagaimana Nabi menangis saat menziarahi kubur ibunya. Namun, meratapi mayit dengan cara berlebihan diharamkan
Demikianlah tata cara ziarah wali yang dapat Anda lakukan. Semoga bermanfaat dan semoga Allah SWT memberkahi kita semua. Wallahu a'lam.