MOSKOW, iNews.id - Dua warga Amerika Serikat (AS) yang ditahan Rusia saat berperang di pihak Ukraina adalah tentara bayaran. Keduanya dianggap membahayakan nyawa prajurit Rusia dan harus bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Hal itu disampaikan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Senin (20/6/2022). Komentar Peskov ini merupakan pengakuan resmi pertama tentang Andy Huynh ( 27) dari Hartselle, Alabama, dan Alexander Drueke (39) dari Tuscaloosa, Alabama, yang ditahan Rusia. Keduanya kini tengah menjalani penyelidikan.
"Mereka terlibat dalam kegiatan ilegal di wilayah Ukraina. Mereka terlibat dalam penembakan terhadap personel militer kami. Mereka membahayakan nyawa mereka sendiri," kata Peskov.
Peskov menambahkan, keduanya harus bertanggung jawab atas kejahatan yang telah mereka lakukan. Keduanya bukan tentara Ukraina dan tidak tunduk pada Konvensi Jenewa.
"Kejahatan itu harus diselidiki. Satu-satunya hal yang jelas adalah bahwa mereka telah melakukan kejahatan," katanya.
Hingga saat ini, Rusia tidak mengungkapkan di mana orang-orang itu ditahan. Pekan lalu, media Rusia menyiarkan gambar mereka yang diambil saat berperang untuk Ukraina.