WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat menegaskan posisinya belum mengakui pemerintahan Afghanistan yang baru. Taliban mengumumkan susunan pemerintahan Afghanistan sementara di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Hasan Akhund.
Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, pemerintah belum memberikan peniaian apa pun mengenai pemerintahan yang baru.
"Ini merupakan kabinet sementara. Tidak seorang pun di pemerintahan ini, baik presiden maupun tim keamanan nasional, akan menyarankan untuk menghormati dan menghargai (pemerintahan) Taliban dan sebagai anggota komunitas global. Mereka belum akan mendapatkan itu dengan cara apa pun dan kami tidak pernah memberikan penilaian itu," kata Psaki, dikutip dari Reuters, Kamis (9/9/2021).
Taliban mengumumkan susunan pemerintahan sementara Afghanistan pada Selasa (7/9/2021), di antara mereka ada yang dijatuhi sanksi oleh PBB dan menjadi buruan FBI terkait terorisme.
Hasan Akhund ditunjuk sebagai perdana menteri. Dia diketahui memiliki hubungan dekat dengan pendiri Taliban Mohammed Omar (Mullah Omar), pemimpin Afghanistan saat Taliban berkuasa pada 1996-2001.
Posisi wakil perdana menteri diisi Abdul Ghani Baradar, kepala kantor politik Taliban yang juga menjadi negosiator Taliban.