Ancaman Kecerdasan Buatan Dinilai Setara Perang Nuklir, DK PBB Bakal Gelar Pertemuan

Ahmad Islamy Jamil
Ilustrasi kecerdasan buatan. (Foto: Pixabay)

Upaya untuk mengatur AI dirasa semakin mendesak dengan munculnya generasi baru kecerdasan buatan yang memberikan chatbots seperti ChatGPT kekuatan untuk menghasilkan teks, gambar, video, dan audio yang menyerupai karya manusia. Pada pertengahan bulan lalu, anggota Parlemen Uni Eropa menandatangani serangkaian aturan komprehensif pertama di dunia untuk kecerdasan buatan.

Pada Mei lalu, CEO OpenAI, Sam Altman, mengatakan kepada Senat AS bahwa intervensi pemerintah akan sangat penting untuk mengurangi risiko sistem AI yang semakin kuat. Pemimpin perusahaan kecerdasan buatan yang membuat ChatGPT berpendapat, seiring kemajuan teknologi ini, orang-orang khawatir tentang bagaimana hal itu dapat mengubah hidup mereka.

Altman pun mengusulkan pembentukan badan di AS ataupun badan untuk skala global yang akan diberi wewenang untuk menerbitkan lisensi sistem AI paling kuat. Badan ini nanti juga memiliki wewenang untuk mencabut lisensi tersebut dan memastikan kepatuhan dengan standar keselamatan.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Nasional
14 hari lalu

Peserta Sambut Positif Pelatihan Kecerdasan Buatan MNC Peduli-MNC University 

Nasional
14 hari lalu

MNC Peduli dan MNC University Gelar Pelatihan Kecerdasan Buatan ke PMR se-Jakarta Pusat

Nasional
17 hari lalu

Purbaya Minta Waktu 1 Tahun ke Prabowo untuk Benahi Kinerja Bea Cukai

Internasional
22 hari lalu

G20 Serukan Dewan Keamanan PBB Direformasi, Tambah Anggota

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal