“Kita tak menutup mata dengan kejadian ini, juga bukan sesuatu yang kita abaikan atau biarkan untuk menyampaikan kepada teman-teman Israel akhir pekan ini sebagai akibat dari serangan tersebut. Sekarang mereka sedang menyelidikinya. Jadi mari kita beri mereka kesempatan menyelidiki dan melihat apa yang mereka hasilkan,” ujarnya, lagi.
Namun dia menegaskan dukungan AS terhadap perang Israel di Jalur Gaza tidak akan berubah. Dia beralasan serangan Israel sejauh ini bukan operasi darat besar-besaran yang menjadi garis merah dari Presiden Biden.
“Kami belum melihat mereka melakukan hal itu saat ini, tapi kami mengawasinya dengan cermat. Semua yang kami lihat maupun yang tidak bisa disaksikan, memberi tahu kami bahwa mereka tidak melakukan operasi darat besar-besaran di pusat-pusat populasi di pusat Rafah,” ujarnya.
Israel mengebom tenda pengungsian di Gaza selatan, pertama pada Minggu (26/5/2024) malam menewaskan sedikitnya 45 orang, sebagian besar anak-anak dan perempuan. Banyak korban hangus akibat pengeboman yang menyebabkan tenda-tenda terbakar.
Serangan itu terjadi di dekat pangkalan logistik Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Tal Al Sultan.