Peneliti dari S Rajaratnam School of International Studies di Nanyang Technological University Singapura, mengatakan AS akan mencari dan mengevakuasi jet tempur canggih tersebut sesegera mungkin.
“Jika Amerika memutuskan untuk meninggalkan pesawat di dasar laut dan mengabaikannya, itu akan mengundang pihak lain untuk datang dan mengambilnya, kalau mereka mampu,” katanya.
Menurutnya, AS tak akan membiarkan teknologi pesawat itu jatuh ke tangan musuh, apalagi China.
“Terlalu banyak keuntungan intelijen yang bisa diberikan kepada musuh strategis seperti China," ujarnya.