NEW DELHI, iNews.id – Sedikitnya sembilan orang tewas dan 140 hilang di India Utara setelah bongkahan gletser Himalaya jatuh ke sungai dan menyebabkan semburan besar air yang kemudian membanjiri wilayah itu. Banjir juga merendam dua pembangkit listrik, menyapu jalan-jalan dan beberapa jembatan.
Sebagian besar dari korban yang hilang adalah pekerja di dua pembangkit listrik itu.
Banjir terjadi ketika sebongkah besar gletser Nanda Devi terputus di daerah Tapovan, Negara Bagian Uttarakhand, India, Minggu (7/1/2021) pagi. Pecahan gletser itu kemudian mengirimkan air banjir yang menerjang lembah Sungai Dhauliganga.
AP melansir, air bah mengalir dari Pegunungan Himalaya, Sungai Alaknanda, dan Dhauliganga, lalu bertemu sebelum menyatu dengan Sungai Gangga. Sebuah pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di daerah Alaknanda hancur akibat banjir. Sementara, sebuah pabrik yang sedang dibangun di daerah Dhauliganga rusak.
Juru Bicara Paramiliter Polisi Perbatasan Indo Tibet, Vivek Pandey menuturkan, setidaknya 42 pekerja terjebak di dua terowongan dalam area proyek Dhauliganga. Dua belas orang sudah diselamatkan dari salah satu terowongan, sedangkan 30 lainnya masih terjebak.
“Para penyelamat menggunakan tali dan sekop untuk mencapai mulut terowongan. Mereka menggali puing-puing dan memasuki terowongan. Mereka belum bisa berhubungan dengan orang-orang yang terjebak,” kata Menteri Kepala Uttarkhand, Trivendra Singh Rawat, kepada wartawan di Dehra Dun, ibu kota negara bagian itu, Minggu (7/1/2021) malam.
Sebuah klip video yang dibagikan di media sosial yang diambil dari sisi lereng bukit yang curam pada Minggu pagi menunjukkan, gelombang besar air mengalir ke salah satu pembangkit listrik, memecahnya menjadi beberapa bagian, sebelum terus bergemuruh ke hilir.