Putin memerintahkan agresi militer besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022. Hal itu memicu perang besar di Eropa setelah delapan tahun konflik di Ukraina Timur antara pasukan Kiev di satu pihak dan kelompok Ukraina yang pro-Rusia serta proksi Rusia di pihak lain.
Putin mengatakan dia berharap Macron berhenti memperburuk perang di Ukraina. Alih-alih memperkeruh konflik, presiden Prancis itu dimintanya agar memainkan peran untuk menemukan perdamaian. Putin menilai Prancis sepertinya bisa mengambil peran itu.
"Saya sudah mengatakannya berulang kali dan saya akan mengatakannya lagi. Kami menginginkan perundingan damai, tapi bukan hanya karena musuh sudah kehabisan peluru," kata Putin.
“Jika mereka (Ukraina) benar-benar serius ingin membangun hubungan bertetangga yang damai dan baik antara kedua negara dalam jangka panjang, dan tidak hanya mengambil jeda untuk mendapatkan persenjataan kembali (dari Barat) selama 1,5-2 tahun,” tutur pemimpin Rusia itu.