Di Provinsi Uruzgan, 15 orang dilaporkan ditangkap saat berusaha merusak peralatan biometri yang menyebabkan penundaan tersebut.
Dilaporkan AFP, Komisi Pemilu Independen menyebut sebagian besar TPS buka hingga malam karena guru-guru yang dipekerjakan untuk supervisi proses pemungutan suara datang terlambat.
Meski begitu, komisi itu menganggap tingkat kehadiran pemilih cukup memuaskan.
Terlihat antrean panjang di sejumlah TPS. Salah seorang pemilih, Musfata, menyebut antrean warga yang ingin memilih sangat panjang.
"Mereka harus mencatat suara kami secepat mungkin. Kami takut bom, ledakan mungkin akan menghantam kami," ujar Mustafa.
Hasil pemilu diperkirakan tidak akan muncul dalam waktu dekat.
Perhitungan awal dijadwalkan selesai setidaknya 20 hari usai pemungutan suara atau tanggal 10 November mendatang.