Bom Tandan AS Bakal Membunuh Warga Sipil dan Anak-Anak Ukraina

Ahmad Islamy Jamil
Penampakan bom tandan atau bom klaster yang dipasok AS ke Ukraina. (Foto: Reuters)

WASHINGTON DC, iNews.id – Keputusan AS memasok bom tandan ke Ukraina dianggap bakal menjadi pangkal bencana bagi kemanusiaan. Dalam beberapa dekade mendatang, ribuan warga sipil Ukraina, terutama anak-anak, akan mati akibat bom curah itu.

Aktivis perdamaian global, Dr Helen Caldicott mengatakan, antara 5 hingga 30 persen dari bom kecil (bomblet) yang terdapat dalam bom tandan gagal meledak pada saat awal dijatuhkan. Bom-bom itu baru akan meledak setelah penduduk secara tidak sengaja bersentuhan dengan senjata mematikan itu.

“Banyak yang akan mati tanpa sadar selama bertahun-tahun yang akan datang akibat alat pembunuh jahat ini,” ujar Caldicott kepada kantor berita Sputnik, seperti dilansir pada Selasa (18/7/2023).

Pendiri Physicians for Social Responsibility—organisasi pemenang Hadiah Nobel Perdamaian—itu menuturkan, bom tandan atau juga disebut bom klaster, dampaknya sama mengerikannya dengan senjata DU (depleted uranium). Senjata DU sendiri dapat menyebabkan kanker, cacat genetik, dan cacat lahir dalam populasi yang terpapar radioaktifnya selama sisa waktu radiasinya. 

Kengerian bom tandan memang masih berada di bawah bom nuklir yang mampu membakar jutaan orang dan bahkan bisa mengakhiri kehidupan di bumi. Namun, kata Caldicott, hal itu tak lantas membuat penggunaannya dapat dibenarkan dengan alasan apa pun.

Dia menjelaskan, senjata-senjata yang disebutkan di atas itu secara tegas dirancang untuk menyebabkan hilangnya nyawa manusia tanpa pandang bulu dan cedera mengerikan di wilayah yang luas, terlepas dari siapa atau apa yang menjadi sasaran.

“Setiap bom (tandan) terdiri atas 202 bom yang dikemas dengan pecahan peluru tajam yang tersebar dengan kecepatan supertinggi di area seluas 22 lapangan sepak bola merobek tubuh manusia. Senjata ini dilarang oleh Protokol Jenewa,” ujarnya.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Internasional
9 jam lalu

Trump Sebut 30.000 Orang di Ukraina Tewas dalam Perang Lawan Rusia

Internasional
11 jam lalu

Trump Ungkap Alasan Sulitnya Damaikan Perang Rusia dan Ukraina

Internasional
11 jam lalu

Trump Klaim Perdamaian Rusia-Ukraina Semakin Dekat

Internasional
12 jam lalu

Digolongkan Senjata Pemusnah Massal, Ini Bahaya Fentanyl bagi Manusia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal