Yang lebih membuat miris, kata dia, bomblet-bomblet tersebut berwarna kuning dan berbentuk seperti kaleng minuman ringan, sehingga menarik bagi anak-anak. “Bingkisan makanan berisi selai kacang, pop tart, beras dan kentang yang dijatuhkan di seluruh Afghanistan oleh AS juga berwarna kuning dan ukuran dan bentuk yang sama dengan amunisi (tandan) itu,” katanya.
Caldicott menuturkan, menurut perkiraan, ada lebih dari 5.000 bom curah yang tidak meledak saat ini masih berserakan di seluruh Afghanistan. Situasi tersebut juga bakal dialami oleh Ukraina di masa mendatang.
Amerika Serikat mengirimkan bom tandan ke Ukraina untuk digunakan melawan pasukan Rusia. Keputusan itu ditentang oleh sejumlah anggota parlemen AS dan aktivis hak asasi manusia.
Bom tandan sendiri telah dilarang oleh 108 negara.