ADDIS ABABA, iNews.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) China Qin Gang membantah negaranya menjebak negara-negara Afrika dengan utang. China hanya bertanggung jawab atas 12 persen dari total utang negara Afrika yang diperkirakan mencapai 700 miliar dolar AS atau sekitar Rp10.692 triliun.
Pernyataan itu disampaikan Qin di Kantor Pusat Uni Afrika di Addis Ababa, Ethiopia, Rabu kemarin, dalam rangkaian tur Afrikanya selama sepekan. Menurut Qin, istilah 'jebakan utang' merupakan narasi palsu yang tujuannya merusak hubungan China dengan negara-negara Afrika.
“Sebagai saudara yang baik berbagi suka dan duka, China dan Afrika berjalan berdampingan di jalur pembangunan bersama,” kata Qin, seperti dilaporkan Sputnik.
Dia menegaskan kerja sama keuangan China-Afrika, terutama dalam hal pembangunan infrastruktur dan manufaktur, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan agar Afrika bisa mandiri ke depannya. Proyek-proyek yang didanai China, berkontribusi bagi kesejahteraan negara-negara Afrika.
Masalah pengembalian pinjaman sejauh ini juga bukan masalah besar karena bisa diselesaikan melalui mekanisme yang ada. China juga telah mencapai kesepakatan dengan 19 negara Afrika mengenai keringanan pembayaran utang.