BEIJING, iNews.id - Risiko terinfeksi virus korona membuat sebagian besar pasangan muda di China memilih tinggal di rumah saat Hari Valentine. Virus korona juga menyebabkan bisnis bunga dan souvenir Hari Valentine lesu.
Bisnis di seluruh negeri, dari toko bunga hingga ruang konser tutup, sehingga para pasangan tidak punya pilihan selain mendekam di rumah.
Kepada AFP, Jumat (14/2/2020), penjual toko bunga Xian Hua Ge di Beijing mengatakan penjualan anjlok hingga 70 persen dari tahun lalu, karena banyak yang belum kembali ke kota untuk bekerja.
Seorang pekerja di Romanti Fresh Flowers mengatakan, penjualan turun hingga 50 persen. Sebagian besar karena pelanggan takut tertular virus melalui staf yang yang mengirim bunga, sementara toko lain mengatakan mereka tidak punya stok.
Industri pernikahan di China juga terpukul akibat wabah korona, setelah pemerintah China mendesak pasangan menunda pernikahan mereka awal bulan ini.