BEIJING, iNews.id - Hari ini seharusnya menjadi acara yang menyenangkan bagi Jiang Lanyi: berjalan di taman klasik di Suzhou, menikmati seni modern di Shanghai, berseluncur di pusat Kota Beijing.
Namun, perempuan berusia 24 tahun dan pacarnya dari Ukraina itu malah menghabiskan lebih dari dua pekan di rumah orangtuanya di Provinsi Liaoning untuk menghindari virus korona baru.
Pasangan-pasangan di seluruh China tinggal di rumah saat Hari Valentine yang tenang tahun ini. Dengan makin masifnya penyebaran COVID-19, warga muda memilih tetap di rumah tanpa menggelar perayaan romantis.
Penyakit baru ini menginfeksi hampir 64.000 orang dan menewaskan lebih dari 1.350 di China, memicu pembatasan transportasi, penutupan restoran, dan penutupan lokasi wisata.
Bisnis di seluruh negeri dari toko bunga hingga ruang konser tutup, tidak ada acara apa pun, sehingga para pasangan tidak punya pilihan selain mendekam di rumah.