WASHINGTON, iNews.id - Dokumen pemerintah China yang bocor memberi pencerahan baru terkait tindakan keras pasukan keamanan terhadap Muslim Uighur di wilayah Xinjiang. Dalam laporan yang bocor itu, seperti diungkap The New York Times, Presiden Xi Jinping memerintahkan para pejabat bertindak tanpa belas kasihan terhadap separatisme dan ekstremisme.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia dan para ahli mengatakan, lebih dari satu juta warga Uighur dan sebagian besar minoritas Muslim lainnya dikumpulkan dalam jaringan kamp-kamp interniran di wilayah paling barat Xinjiang.
Sebanyak 403 halaman makalah internal yang diperoleh Times memberi informasi yang belum pernah diketahui sebelumnya soal penindasan kontroversial Partai Komunis yang sangat tertutup, yang mendapat kecaman internasional yang meningkat, terutama dari Amerika Serikat (AS).
Menurut Times, dokumen-dokumen itu termasuk pidato yang sebelumnya tidak dipublikasikan oleh Xi; serta arahan dan laporan tentang pengawasan dan pengendalian populasi Uighur.
Laporan bocor itu juga menunjukkan bahwa ada ketidakpuasan di dalam partai tentang tindakan keras tersebut.