Dengan begitu, Pilpres AS 2024 yang bakal digelar pada 5 November nanti dapat dipastikan menjadi ajang pertarungan ulang antara Trump melawan Presiden petahana Joe Biden, yang juga berhasil memperoleh tiket pencapresan dari Partai Demokrat pada hari yang sama.
Menurut Politico, Trump saat ini memimpin, baik dalam jajak pendapat nasional AS maupun medan pertempuran dalam beberapa bulan terakhir. Akan tetapi, dia tertinggal dari Biden dalam hal penggalangan dana. Trump juga menghadapi sejumlah kasus hukum yang prosesnya kini sedang berjalan.
Dalam pidato Super Tuesday di kediamannya di Mar-a-Lago, Florida pada pekan lalu, Trump sudah menyerukan agar Partai Republik bersatu untuk mendukungnya sebagai calon presiden. “Kita ingin memiliki persatuan, dan kita akan memiliki persatuan, dan hal ini akan terjadi dengan sangat cepat,” kata Trump.
Untuk mewujudkan seruannya itu, Trump harus bisa meyakinkan para pemilih Haley—yang cenderung independen—agar mendukungnya pada November nanti. Sementara Haley sendiri belum menyatakan dukungan kepada Trump pascakekalahannya pada Super Tuesday.
Partai Republik akan berkumpul di Milwaukee pada 15-18 Juli. Pada waktu itu, Trump akan ditetapkan secara resmi sebagai capres partai berjuluk Grand Old Party (GOP) itu.