STOCKHOLM, iNews.id - Sebanyak tujuh ternak babi mati akibat terinfeksi flu babi yang berasal dari Afrika. Diduga penularan terjadi akibat manusia.
Wabah flu babi Afrika juga telah mewabah di kawasan lain memaksa peternak babi di Serbia, Bosnia, dan Kroasia untuk memusnahkan ribuan babi sejak Juni 2023.
Kasus pertama di Swedia ditemukan pada seekor babi liar yang mati. Flu babi tidak mematikan terhadap manusia tapi sangat fatal dampaknya terhadap babi.
Flu babi dapat menyebar antara manusia, terutama dalam situasi ada kontak dekat dengan babi. Vaksinasi dapat membantu melindungi terhadap jenis flu babi tertentu, terutama yang dianggap berisiko tinggi.
"Kami tidak tahu bagaimana infeksi ini masuk, tetapi jaraknya jauh dari area terinfeksi terdekat di Eropa. Kami berasumsi bahwa ini menular melalui manusia dan bukan babi liar," tulis pernyataan resmi Kemenkes Swedia, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (7/9/2023).
Saat ini, pengawasan dan pengendalian penyakit ini terus dilakukan oleh otoritas kesehatan untuk mencegah penyebaran yang lebih luas dan untuk melindungi kesehatan manusia dan babi.
Demam babi Afrika tidak berbahaya bagi manusia tetapi sangat mudah menular dan mematikan bagi babi domestik dan babi liar. Virus ini telah menyebar dari Afrika ke Eropa dan Asia dan telah membunuh ratusan juta babi.