BERLIN, iNews.id - Perang di Ukraina memicu krisis pangan dan energi global terutama bagi negara-negara miskin. Langkah-langkah darurat perlu diambil untuk membuka blokiran Rusia terhadap penyimpanan gandum dan biji-bijian di Ukraina.
"Agresi Rusia telah memicu salah satu krisis pangan dan energi paling parah dalam sejarah baru-baru ini. Perang ini mengancam mereka yang paling rentan di seluruh dunia,” kata kelompok itu.
Hal ini disampaikan Kelompok Tujuh (G7) pada Sabtu (14/5/2022). Mereka telah menggelar pertemuan selama tiga hari di Pantai Laut Baltik Jerman.
Mereka menambahkan, G7 akan mempercepat respons multilateral yang terkoordinasi demi menjaga ketahanan pangan global. Selain itu, G7 akan mendukung negara-negara miskin yang terimbas.
Selain itu, G7 juga memperingatkan China agar tak membantu Rusia. Di antaranya dengan mengganggu sanksi internasional.