GAZA, iNews.id – Kelompok pejuang Palestina, Hamas, yang terlibat dalam perang dengan Israel di Jalur Gaza, mengeluarkan ultimatum kepada militer zionis, Minggu (10/12/2023). Mereka memperingatkan, tidak ada tawanan Israel yang akan meninggalkan Gaza hidup-hidup, kecuali tuntutan mereka dipenuhi.
“Baik musuh fasis (Israel) dan kepemimpinannya yang arogan… maupun para pendukungnya… tidak dapat mengambil tawanan mereka hidup-hidup tanpa pertukaran dan negosiasi serta memenuhi tuntutan (kelompok) perlawanan,” kata Juru Bicara Brigade al-Qassam (sayap militer Hamas), Abu Obeida, dalam siaran televisi, akhir pekan kemarin.
Pertukaran yang dimaksud mengacu pada pembebasan para tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.
Sebelumnya, gencatan senjata sementara sempat berlangsung selama satu pekan di Jalur Gaza. Jeda tersebut gagal diperpanjang pada 1 Desember, setelah Hamas melepaskan 105 tawanan, termasuk 80 warga Israel yang dibebaskan dengan imbalan 240 tahanan Palestina.
Israel mengatakan, masih ada 137 warganya yang ditawan Hamas di wilayah kantong Palestina itu. Sementara Hamas menyatakan, semua tawanan Israel yang tersisa di Gaza saat ini adalah para tentara zionis dan warga sipil yang pernah menjadi bagian dari militer Israel.
Pada Minggu kemarin, mediator Qatar mengatakan bahwa upaya untuk mencapai gencatan senjata baru dan membebaskan lebih banyak tawanan saat ini masih berlangsung. Akan tetapi, Doha memperingatkan bahwa pemboman terus-menerus oleh Israel di Gaza dapat mempersempit peluang negeosiasi.
Sementara Abu Obeida menegaskan, kelompoknya akan terus melawan pasukan Israel sampai titik darah penghabisan.
“Kami tidak punya pilihan selain melawan penjajah biadab ini (Israel) di setiap lingkungan, jalan dan gang,” katanya.