Sementara itu dua orang sandera Israel lainnya, Tal Shoham dan Avera Mengistu, diserahkan lebih dulu kepada ICRC di Rafah, juga melalui seremoni.
Satu sandera Israel lainnya yang dibebaskan adalah Hisham Al Sayed. Dia diserahkan kepada otoritas Israel tanpa seremoni. Pria Badui Israel berusia 37 tahun yang memasuki Gaza pada April 2015 itu ditangkap oleh Hamas kemudian ditahan. Dia diserahkan kepada Israel di sebuah lokasi di Kota Gaza.
Hamas berkomitmen membebaskan seluruh sandera Israel di Jalur Gaza sesuai kesepakatan gencatan senjata tahap pertama yang berlangsung selama 42 hari. Sesuai kesepakatan, Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel. Sebagai imbalannya, Israel membebaskan sekitar 1.000 tahanan Palestina.
Namun hingga pertukaran tahanan gelombang ketujuh yang berlangsung Sabtu (22/2/2025), Israel membebaskan lebih dari 1.000 tahanan Palestina. Bahkan untuk pertukaran tahanan terbaru hari ini, Israel membebaskan 602 tahanan Paleatina.
Juru Bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan Brigade Al Qassam berhasil memaksa Israel untuk melewati batas merah yang ditetapkan sendiri terkait pembebasan tahanan Palestina.
Hamas, lanjut dia, menegaskan keseriusannya dalam menyelesaikan semua tahap pertukaran tahanan.
Bukan hanya itu, Hamas juga berkomitmen membebaskan sisa sandera Israel dalam gencatan senjata tahap kedua. Sisa sandera Israel yang tersisa di Gaza adalah para tentara.
Namun, lanjut Qassem, Israel harus berkomitmen untuk menarik seluruh pasukanya dari Gaza serta membebaskan lebih banyak tahanan Palestina.
Israel juga telah merilis nama 602 tahanan Palestina yang akan dibebaskan pada sore waktu setempat.
Sebanyak 50 tahanan di antaranya tengah menjalani hukuman penjara seumur hidup. Daftar tersebut juga mencakup 60 orang yang menjalani hukuman panjang, 47 orang yang dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran tahanan Israel tahun 2011 kemudian ditangkap lagi, serta lebih dari 100 orang yang akan segera dideportasi.
Banyak tahanan Palestina yang dibebaskan dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan tanda-tanda penyiksaan dan penganiayaan. Mereka mengaku ll dipukuli dan dianiaya hingga saat-saat terakhir sebelum dibebaskan.