Militer Israel mengonfirmasi serangan di Jabalia dengan menyebutnya sebagai insiden. Mereka mengklaim sedang mengeceknya.
Kepala badan urusan kemanusiaan PBB Martin Griffiths mengecam serangan itu. Dia menyebut serangan yang membunuh anak-anak, perempuan, dan laki-laki sipil itu sebagai berita yang tragis.
“Tempat berlindung (sekolah PBB) adalah tempat yang aman,” katanya, dalam posting-an di X.
Mesir juga menyebut pengeboman sekolah yang dikelola PBB sebagai kejahatan perang serta penghinaan yang disengaja terhadap organisasi perdamaian dunia tersebut.
Israel memerintahkan warga Palestina untuk pindah dari Gaza utara ke selatan demi keselamatan. Meski demikian, serangan udara yang membunuh banyak warga sipil justru terjadi di wilayah Gaza selatan dan tengah.