Dilansir dari Bloomberg pada Senin (17/7/2023), Dosen Universitas Hebrew Tal Mimran mengatakan perkiraan AI untuk menentukan target serangan sangat tidak transparan.
Apalagi jika ada kesalahan dalam serangan, tidak jelas siapa yang nantinya akan bertanggung jawab.
"Jika ada kesalahan kalkulasi dari AI dan jika AI tidak bisa dijelaskan, lalu siapa yang akan disalahkan," ujarnya.
Israel terus memperkuat kekuatan militernya seiring ketegangan yang terus meningkat di Timur Tengah. Salah satunya, terkait aktivitas nuklir di Iran.