YERUSALEM, iNews.id - Israel akan menguji peluru yang menewaskan jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh. Uji balistik tersebut bertujuan untuk menentukan apakah peluru itu berasal dari tentara Israel atau tidak.
Pernyataan ini disampaikan pemerintah Israel Minggu (3/7/2022). Dalam pengujian itu, mereka akan melibatkan pengamat AS. Hasilnya akan bisa diketahui dalam beberapa jam.
"Tes balistik tidak akan dilakukan oleh Amerika. Tes akan menjadi tes Israel, dengan kehadiran Amerika," kata juru bicara militer Israel, Brigadir Jenderal Ran Kochav.
Sebelumnya, Palestina pada hari Sabtu (2/7/2022) menyerahkan peluru itu kepada koordinator keamanan AS. Palestina telah diyakinkan, Israel tidak akan ambil bagian dalam uji balistik.
"Dalam beberapa hari atau jam mendatang akan menjadi jelas apakah kami yang membunuhnya, secara tidak sengaja, atau apakah itu orang-orang bersenjata Palestina," katanya kepada Radio Angkatan Darat.
Hingga saat ini, Washington belum berkomentar.
Kochav menegaskam, jika Israel membunuhnya, mereka akan bertanggung jawab dan menyesali apa yang terjadi.
Sebaliknya, jaksa umum untuk Otoritas Palestina, Akram al-Khatib mengatakan, tes akan dilakukan di Kedutaan Besar AS di Yerusalem.