GAZA, iNews.id – Sabtu, 7 Oktober 2023, konflik Palestina dan Israel memasuki babak baru. Pada hari itu, para pejuang Hamas melancarkan Operasi Banjir al-Aqsa. Mereka membobol perbatasan Israel, menghujani kota-kota zionis dengan roket, dan menangkapi lebih dari 200 warga, termasuk tentara Israel.
Komandan militer Hamas, Mohammad Deif menuturkan, serangan mendadak ke wilayah Israel yang berlangsung sejak pagi pada hari itu melibatkan 5.000 roket. Foto-foto yang beredar pun menunjukkan, serangan itu telah menyebabkan kerusakan di pemukiman Israel.
Di Kota Ashkelon, banyak mobil terbakar akibat terkena serangan roket, sementara beberapa gedung juga mengalami kerusakan dan terbakar. Tak hanya itu, serangan roket Hamas juga mencapai Kota Tel Aviv, yang lokasinya jauh dari perbatasan Gaza. Roket tersebut berhasil merusak beberapa gedung dan menyebabkan kebakaran.
Meskipun sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel berusaha menghalau serangan roket itu, dampak kerusakan dan jatuhnya korban tak terelakkan di pihak Israel. Tampaknya, tidak semua roket yang ditembakkan dari Gaza bisa dicegat oleh Iron Dome, mungkin karena jumlah roket yang ditembakkan melebihi kapasitas sistem pertahanan zionis.
Tidak hanya melalui serangan roket, para pejuang Hamas juga melakukan serangan langsung dengan menyusup melalui perbatasan Israel. Menurut laporan militer Israel, beberapa kelompok bersenjata dari Gaza berhasil memasuki wilayah Israel tidak hanya melalui perbatasan darat, tetapi juga dengan menggunakan paraglide dan dari laut.
Metode serangan melalui infiltrasi semacam ini oleh Hamas belum pernah terjadi sebelumnya.
Menurut data yang dihimpun AFP, serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 menewaskan sediktinya 1.140 orang di Israel. Sebagian besar dari mereka adalah warga sipil. Para pejuang Palestina itu juga menyandera 250 orang, 129 di antaranya sampai hari ini masih berada di Gaza.
Sementara data yang dikumpulkan Reuters menyebutkan, jumlah kematian di pihak Israel pada hari itu mencapai 1.200 orang. Adapun jumlah orang yang ditawan Hamas sebanyak 240 orang.
Hamas menyatakan, Operasi Banjir al-Aqsa adalah bentuk pembalasan atas kejahatan Israel di Gaza, Yerusalem Timur, dan Tepi Barat. Sebelum berlangsungnya operasi tersebut, pasukan zionis tak henti-hentinya membantai warga sipil Palestina di wilayah-wilayah itu. Israel juga menahan ribuan orang Palestina dengan semena-mena.