Kisah Perjuangan Muslimah Rohingya Mendapat Status Kewarganegaraan AS

Anton Suhartono
Lila Mubarak (kanan) disumpah sebagai warga negara AS di Illinois pada 10 Februari 2020 (Foto: AFP)

Hampir 130.000 di antaranya mendekam di kamp-kamp sejak kekerasan militer dan warga lainnya pecah pada 2012.

Pada 2017, militer Myanmar melakukan pembantaian Rakhine bagian utara, memaksa lebih dari 700.000 warga melarikan diri ke Bangladesh.

Militer Myanmar mengklaim mereka hanya memerangi kelompok separatis, namun faktanya, sebagaimana disebutkan penyelidik HAM PBB, telah terjadi pembasmian etnis. Muslim Rohingnya menghadapi kekerasan yang tak terbayangkan seperti dibakar dan diperkosa.

Kehidupan Lila di AS dibantu oleh Abdul Jabbar Amanullah, seorang muslim Rohingya yang lebih dulu melarikan diri ke AS yakni pada 2012. Dia bekerja sebagai manajer di Pusat Kebudayaan Rohingya yang juga membantu pendatang untuk mendapatkan pekerjaan.

Banyak dari mereka yang bekerja sebagai tenaga kebersihan di Bandara Internasional O'Hare atau atau mencuci piring di restoran.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
9 jam lalu

Pertemuan Trump-Zohran Mamdani Penuh Pujian di Gedung Putih, Dulunya Saling Kecam

Internasional
12 jam lalu

Pertemuan Perdana Trump dan Zohran Mamdani di Gedung Putih, Ini yang Dibahas

Internasional
16 jam lalu

Bangga Hentikan Perang India-Pakistan, Trump: Tak Ada Presiden AS Lain yang Mampu

Internasional
1 hari lalu

Amerika Tetap Kirim Delegasi ke KTT G20 Afrika Selatan, tapi...

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal