MOSKOW, iNews.id - Seorang warga Israel terpaksa mengaku dirinya Muslim saat di-sweeping demonstran pro-Palestina di bandara Dagestan, Rusia, Minggu (29/10/2023) malam. Massa menggeruduk bandara yang berada di Ibu Kota Makhachkala itu untuk menolak masuknya warga Israel serta penganut Yahudi terkait konflik di Jalur Gaza.
Shmuel (26), seorang warga Israel, mengatakan dia dan penumpang lainnya dievakuasi menggunakan bus dari pesawat.
"Bus terus berputar dan orang-orang mengejar sambil melempar batu. Saya letakkan koper di jendela," katanya, kepada media Israel Ynet.
Dia menambahkan, para penumpang juga sempat ditanyai oleh demonstran tentang asal dan agama mereka.
“Mereka masuk ke dalam, mendatangi orang satu per satu, kemudian bertanya apakah mereka Muslim atau Yahudi. Saya bilang saya Muslim. ...Mereka percaya dan terus pergi,” ujarnya, seperti dilaporkan kembali Reuters.
Tidak dijelaskan bagaimana bisa demonstran menjangkau para penumpang pesawat yang baru tiba dari Tel Aviv itu.
Kepolisian Rusia menangkap 60 orang sehubungan dengan demonstrasi dan pendudukan bandara Dagestan. Kementerian Dalam Negeri Rusia menyatakan ada 150 orang yang teridentifikasi melakukan pelanggaran, namun belum semua ditangkap.
Otoritas penerbangan sipil Rusia menutup bandara Dagestan sampai 6 November untuk penyelidikan.