“Militer harus segera mengizinkan akses tanpa hambatan ke semua organisasi kemanusiaan dan menghapus hambatan administratif yang menunda penilaian kebutuhan,” katanya.
Kontrol ketat junta militer atas jaringan komunikasi dan kerusakan jalan, jembatan, dan infrastruktur lain yang disebabkan oleh gempa bumi telah memperparah tantangan bagi para pekerja bantuan.
Sementara itu di Bangkok, Thailand, tim penyelamat masih menyisir reruntuhan gedung pencakar langit yang belum selesai dibangun dan runtuh untuk mencari tanda-tanda kehidupan.
"Ada sekitar 70 mayat di bawah sana, dan kami berharap dengan keajaiban satu atau dua masih hidup," ucap pemimpin tim penyelamat sukarelawan, Bin Bunluerit di lokasi pembangunan.
Wakil Gubernur Bangkok Tavida Kamolvej mengatakan, enam sosok berbentuk manusia telah terdeteksi oleh pemindai, tetapi tidak ada gerakan atau tanda-tanda vital. Para ahli lokal dan internasional kini tengah mencari cara untuk menjangkau mereka dengan aman, katanya.
13 orang tewas di lokasi pembangunan, sementara 74 orang masih hilang. Jumlah korban tewas nasional akibat gempa di Thailand mencapai 20 orang.
Pejabat Kementerian Perindustrian Thailand mengatakan, hasil uji awal menunjukkan bahwa beberapa sampel baja yang dikumpulkan dari lokasi bangunan yang runtuh kualitasnya di bawah standar. Pemerintah telah memulai penyelidikan atas penyebab keruntuhan tersebut.