Pemerintah provinsi dan kota di seluruh China sudah menerapkan larangan perdagangan dan konsumsi satwa liar menyusul keputusan pusat, namun Shenzhen termasuk kota terdepan yang secara eksplisit memperluas larangan itu kepada anjing dan kucing.
Pejabat Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Liu Jianping, mengatakan warga tetap bisa mengonsumsi daging unggas, hewan ternak, dan seafood.
"Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa satwa liar lebih bergizi daripada unggas dan ternak," kata Liu.
Shenzhen pada Februari mengusulkan pelarangan konsumsi penyu dan katak, keduanya hidangan umum di China bagian selatan. Tak pelak pelarangan itu memicu kontroversi. Pemerintah tak dapat menahan kuatnya tekanan dari warga sehingga mengklarifikasi bahwa kedua hewan itu boleh dimakan.