"Kesehatan dan keselamatan masyarakat Australia merupakan prioritas tertinggi pemerintah. Ini mencakup semua orang di Australia mulai dari warga negara, penduduk tetap dan pemegang visa sementara," isi pernyataan Depdagri.
Sementara itu Menteri Pendidikan Tinggi Dan Tehan bertemu dengan pengurus Universities Australia untuk memastikan reputasi sektor pendidikan Australia tetap terjaga selama krisis ini.
Menteri Tehan menjelaskan univeritas memiliki fleksibilitas untuk pengaturan kuliah mahasiswa China yang terdampak, yaitu kuliah online atau kuliah jarak jauh.
Universitas Monash yang memiliki porsi mahasiswa asal China sangat tinggi, mengumumkan akan mengundurkan dimulainya masa perkuliahan hingga dua minggu dari jadwal seharusnya.
Sebuah petisi online yang didukung ribuan orang juga meminta Universitas Sydney untuk melakukan hal yang sama, namun hingga saat belum ada kebijakan dari universitas tersebut.
Menurut catatan, sekitar 189.000 mahasiswa asal China saat ini terdaftar di sektor pendidikan tinggi Australia. Dari jumlah itu, 155.000 orang mengikuti perkuliahan di universitas.
Pada tahun anggaran2018/2019, sektor pendidikan internasional menghasilkan 37,6 miliar dolar atau sekitar Rp376 triliun untuk peekonomian Australia, atau naik 5 miliar dolar dibandingkan tahun sebelumnya.