Mantan Presiden Rusia Medvedev Sebut Amerika Ingin Bikin Panjang Perang Ukraina

Anton Suhartono
Dmitry Medvedev menuding keputusan AS menjatuhkan sanksi baru terhadap perusahaan minyak Rusia sebagai tindakan perang (Foto: AP)

MOSKOW, iNews.id - Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Rusia kembali memanas setelah pernyataan keras dilontarkan mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev. Dalam unggahan di Telegram, Medvedev menuding keputusan AS menjatuhkan sanksi baru terhadap perusahaan minyak besar Rusia sebagai bentuk “tindakan perang”.

Departemen Keuangan AS sebelumnya menjatuhkan sanksi terhadap dua raksasa energi Rusia, Rosneft dan Lukoil, beserta puluhan anak perusahaannya. Washington menuduh Moskow tidak memiliki komitmen untuk mengakhiri konflik di Ukraina, dan menyebut sanksi itu sebagai langkah untuk menekan mesin perang Kremlin.

Namun, bagi Medvedev, langkah tersebut bukan sekadar tekanan politik, melainkan agresi ekonomi yang bermotif politik.

“Ini tidak mengubah poin utama. Keputusan yang diambil adalah tindakan perang terhadap Rusia,” tulis pria yang juga menjabat Wakil Kepala Dewan Keamanan Nasional Rusia itu.

Dia juga menyoroti keputusan Presiden AS Donald Trump yang secara sepihak membatalkan pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin di Budapest. Pertemuan itu sebelumnya digadang-gadang menjadi kesempatan langka untuk membahas peluang gencatan senjata di Ukraina.

“Trump membatalkan pertemuan itu karena menganggapnya sia-sia. Sekarang dia berpihak sepenuhnya kepada Eropa yang gila,” katanya.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
12 jam lalu

Kamboja Bantah Rekrut Tentara Bayaran Asing dari Rusia Lawan Thailand

Internasional
14 jam lalu

Israel Terus Langgar Gencatan Senjata Gaza, Netanyahu Permalukan Trump

Internasional
17 jam lalu

Amerika Kecam Netanyahu karena Bunuh Komandan Hamas saat Gencatan Senjata

Internasional
20 jam lalu

Anggota DPR AS Kutuk Kebijakan Trump Larang Masuk Warga Palestina: Kejam!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal