Militer Sudan Akhirnya Kembalikan Pemerintahan ke PM Abdalla Hamdok Setelah Dikudeta

Anton Suhartono
Abdalla Hamdok (Foto: Reuters)

Asosiasi Profesional Sudan (SPA), sebuah kelompok pro-demorkasi protes terdepan, menyebut kesepakatan ini sebagai berbahaya.

Puluhan ribu orang bergabung dalam unjuk rasa di Ibu Kota Khartoum dan kota besar lainnya seperti Omdurman dan Bahri. Mereka dibubarkan oleh pasukan keamanan menggunakan tembakan dan gas air mata. Seorang demonstran berusia 16 tahun di Omdurman tewas akibat luka tembak.

"Hamdok telah mengecewakan kami. Satu-satunya pilihan kami adalah turun ke jalan," kata Omar Ibrahim (26), seorang demonstran di Khartoum.

Amerika Serikat, Inggris, Norwegia, Uni Eropa, Kanada, dan Swiss menyambut baik dikembalikannya Hamdok ke jabatannya. Dalam pernyataan bersama mereka juga mendesak pembebasan tahanan politik lainnya. PBB juga menyambut baik kesepakatan tersebut.

Kudeta 25 Oktober memicu demonstrasi besar-besaran menentang militer. Petugas medis yang bersekutu dengan gerakan pro-demokrasi menyebut, pasukan keamanan membunuh 41 warga sipil sejak itu.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
7 hari lalu

Perang 2 Tahun Bikin Ekonomi Sudan Kembali ke Zaman Kuno

Internasional
14 hari lalu

Nilai Mata Uang Hancur 800%: Sudan Masuki Jurang Hiperinflasi Tanpa Kendali

Internasional
17 hari lalu

Pesawat Militer Sudan Ilyushin Il-76 Jatuh, Seluruh Kru Tewas

Internasional
19 hari lalu

Profil Patrice Talon, Presiden Benin yang Lolos dari Kudeta Perwira Militer

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal