Muslim Rohingya Tolak Dipulangkan ke Myanmar Pascakudeta Militer: Bagaimana Mungkin Kami Aman

Anton Suhartono
Mohammad Jaffar, pengungsi Rohingya di Bangladesh, menolak dipulangkan ke Myanmar pascakudeta militer (Foto: AP)

DHAKA, iNews.id - Muslim Rohingya yang mengungsi di kamp-kamp Bangladesh takut kembali ke kampung halaman mereka di Rakhine, Myanmar, pascakudeta militer, Senin (1/2/2021) lalu. Mereka khawatir militer akan semakin brutal terhadap para muslim di Rakhine. 

Operasi melawan pemberontakan oleh militer Myanmar pada 2017 disertai dengan pembantaian massal, pemerkosaan, dan pembakaran desa, memicu lebih dari 700.000 muslim Rohingya eksodus ke negara tetangga, Bangladesh.

Lebih dari 1 juta etnis Rohingya kini mendiami kamp-kamp pengungsi di Bangladesh, dihitung sejak eksodus sebelumnya.

Beberapa upaya pemulangan di bawah kesepakatan bersama antara Bangladesh dan Myanmar gagal karena warga Rohingya menolak. Mereka masih trauma dan takut akan diperlakukan seperti di masa lalu.

Kini ketakutan warga Rohingya semakin menjadi begitu militer mengambil alih kekuasaan dari pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi.

Kepala Asosiasi Pemuda Rohingya di Kamp Distrik Cox's Bazar, Bangladesh, Khin Maung, mengecam keras kudeta militer.

“Kami mencintai demokrasi dan hak asasi manusia, jadi kami khawatir kehilangan itu semua di negara kami. Kami merupakan bagian dari Myanmar, jadi kami merasakan hal yang sama seperti rakyat Myanmar pada umumnya. Kami mendesak masyarakat internasional untuk bersuara menentang kudeta," kata Maung, seperti dikutip dari Associated Press, Rabu (3/2/2021).

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
14 hari lalu

Profil Patrice Talon, Presiden Benin yang Lolos dari Kudeta Perwira Militer

Internasional
14 hari lalu

Presiden Benin Patrice Talon Lolos dari Kudeta oleh Sekelompok Perwira Militer

Internasional
24 hari lalu

Presiden Guinea-Bissau Umaro Sissoco Embalo Digulingkan, Ditahan Perwira Pembangkang

Internasional
27 hari lalu

Bangladesh Ancam India jika Tolak Ekstradisi Mantan PM Sheikh Hasina untuk Dihukum Mati

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal