GAZA, iNews.id - Gencatan senjata yang seharusnya membawa ketenangan bagi warga Gaza justru kembali diwarnai pelanggaran. Pasukan Israel menghancurkan rumah-rumah serta melancarkan serangan udara ke berbagai wilayah Gaza, termasuk yang terbaru pada Senin (10/11/2025) di Khan Younis.
Serangan brutal menggunakan drone itu menewaskan dua orang, termasuk seorang anak kecil.
Serangan udara tersebut jelas melanggar kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku sejak 10 Oktober lalu.
Meski begitu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berdalih bahwa target mereka adalah “ancaman langsung” terhadap pasukan di lapangan. Namun, bukti di lapangan menunjukkan korban justru warga sipil, termasuk anak-anak yang tak bersalah.
Lebih parah lagi, militer Israel menghancurkan rumah-rumah warga di dalam garis kuning, area yang memang menjadi wilayah kekuasaan Israel di Gaza sejak gencatan senjata belangsung.
Operasi pembongkaran di Khan Younis bahkan terus diperluas.
“Setiap bangunan atau rumah berlantai dua menjadi sasaran,” ungkap Hamdan Radwan, pemimpin wilayah Bani Suheila.
Pernyataannya menggambarkan betapa sistematisnya upaya penghancuran yang dilakukan oleh militer Israel, bahkan di masa yang seharusnya menjadi jeda perang.
Tak hanya itu, blok-blok permukiman di Gaza tengah juga ikut diledakkan. Citra satelit dan video yang beredar memperlihatkan pemandangan memilukan: sebagian besar kawasan permukiman telah berubah menjadi puing-puing.