NEW YORK, iNews.id - Pandemi virus corona turut memengaruhi intensitas serangan teror di banyak negara, termasuk yang dilakukan ISIS.
Wakil Sekjen PBB untuk Penanggulangan Terorisme Vladimir Voronkov mengatakan, lockdown yang diterapkan banyak negara mengurangi ancaman serangan ISIS. Meski demikian dia menyebut risiko serangan di Irak dan Suriah masih cukup tinggi.
Dia memperkirakan masih ada sekitar 10.000 anggota ISIS di dua negara tersebut yang bertahan setelah kelompok itu kalah dan harus melepaskan kota-kota yang mereka kuasai.
"Langkah-langkah untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19, seperti lokcdown dan pembatasan pergerakan, tampaknya mengurangi risiko serangan teroris di banyak negara," kata Voronkov, dikutip dari AFP, Selasa (25/8/2020).
Dia menyebut negara-negara tersebut, namun ISIS telah mengklaim banyak serangan, mulai dari Prancis hingga Filipina.