Pembunuhan Jamal Khashoggi, PBB: Pangeran Mohammed bin Salman Harus Diselidiki

Nathania Riris Michico
Pangeran Mohammed bin Salman berkeras bahwa para pembunuh Jamal Khashoggi tidak bertindak atas perintahnya. (FOTO: EPA)

Pangeran Mohammed bin Salman mengatakan kepada wartawan Bloomberg bahwa Khashoggi meninggalkan konsulat "sesudah beberapa menit atau satu jam" sesudah kunjungan.

Namun pada 20 Oktober, terjadi perubahan.

Stasiun televisi pemerintah melaporkan Khashoggi dibunuh dalam "operasi liar" atas perintah petugas intelejen.

Pada 15 November, kejaksaan Arab Saudi menyatakan Khashoggi disuntik dan tubuhnya dimutilasi di dalam konsulat sesudah dibunuh, lalu diserahkan ke "kolaborator" setempat di luar konsulat.

Arab Saudi lalu menahan 21 orang dan memecat dua orang pejabat senior Deputi Ketua Intelejen Ahmad al-Assiri dan penasehat senior Saud al-Qahtani.

Raja Salman juga memerintahkan perombakan badan intelejen menjadi di bawah Pangeran Mohammed bin Salman.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
4 hari lalu

Trump Masih Yakin Arab Saudi Akan Berdamai dengan Israel

Internasional
10 hari lalu

Proyek Megah Gerbang Raja Salman Dekat Masjidil Haram Bukti Saudi Serius Diversifikasi Ekonomi

Internasional
20 hari lalu

Mega Proyek 'Gerbang Raja Salman' di Sekitar Masjidil Haram, Tantangan Jaga Kesakralan Makkah

Internasional
22 hari lalu

Teken Pakta dengan Saudi, AS Ingin Perkuat Tembok Pertahanan di Timur Tengah

Internasional
22 hari lalu

Arab Saudi dan Amerika Bakal Teken Perjanjian Pertahanan Bulan Depan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal