Dalam kasus di Lleida, kedua pelaku disebut menemui korban di sebuah bar. Dari sana, mereka lantas pergi ke klub malam.
Namun dua laki-laki itu kemudian menyeret korban ke jalanan sepi. Mereka memaksakan hubungan badan, permintaan yang ditolak korban.
Sang korban disebut memohon agar dua laki-laki itu menghentikan perbuatan mereka. Dia menangis, lalu muntah.
Para pelaku disebut memanfaatkan kondisi lemah korban, yang diduga disebabkan minuman beralkohol serta obat antidepresan.
Kondisi fisik itu membuat korban tak melawan. Atas dasar pertimbangan ini, hakim menganggap tak ada kekerasan atau paksaan dalam hubungan badan tersebut.