"Kami sudah lama ingin pulang, tapi kami takut," katanya.
Kini, Zaynab sedang hamil tujuh setengah bulan dan didiagnosa menderita disentri dan anemia berat sejak tiba di Al Hawl tiga pekan lalu.
Zaynab mengaku sudah lama ingin melarikan diri dari ISIS, tapi dia mengaku cemas karena tak pernah mendengar kabar dari mereka yang sudah pergi.
"Mereka pergi dan kabar mereka tak terdengar lagi," katanya.
"Orang diperkosa, disiksa. Mereka ditangkap. Itu sebabnya kami tak pernah bisa pergi," tambahnya.