Pengakuan Anak-Anak Teroris ISIS Australia: Kami Cuma Ingin Pulang

Nathania Riris Michico
Humzeh, Hoda dan Zaynab Sharrouf, bersana anak-anak Zaynab dan seorang wanita Australia bersama anaknya. (FOTO: ABC News/David Maguire)

"Saat ibu bilang kami berada di Suriah, saya mulai menangis. Saya selalu minta pulang," katanya.

"Saya pikir bisa keluar kapan saja, tetapi tidak bisa. Begitu kita masuk, kita terjebak," tambahnya.

Hoda menggambarkan hari-hari terakhir di Kota Baghouz, ketika pasukan Kurdi dan pesawat militer Amerika Serikat (AS) perlahan-lahan memusnahkan pertahanan terakhir ISIS itu.

Keluarga itu tinggal di dalam parit perlindungan ketika terjadi tembak-menembak di sekitar mereka.

Saat gencatan senjata diumumkan, Hoda melarikan diri, berharap saudara-saudaranya akan mengikuti.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Nasional
2 hari lalu

Densus 88 Ungkap 1 dari 5 Tersangka Perekrut Anak ke Kelompok Teroris Terafiliasi ISIS

Internet
5 hari lalu

Ini Media Sosial yang Dilarang Digunakan Anak di Australia  

Internet
6 hari lalu

Australia Terapkan Aturan Anak di Bawah 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial, Kapan Indonesia? 

Nasional
7 hari lalu

Bos Danantara Bertemu 5 CEO Australia, Bahas Investasi Strategis!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal