GAZA, iNews.id - Pasukan Israel memaksa warga Gaza meninggalkan rumah-rumah mereka untuk mengungsi. Tentara Zionis sejak Minggu (2/12/2023) memperluas area serangan darat ke Gaza Selatan.
Praktik pengusiran itu terus berlanjut, tak hanya di Gaza Utara, saat pasukan Israel memulai serangan darat, tapi juga di selatan. Jika tak menuruti perintah ancamannya adalah kematian akibat serangan rudal-rudal dan artileri.
Profesor Resolusi Konflik dan Perdamaian Universitas George Mason Virginia, Amerika Serikat, Mohammed Cherkaoui, menilai niat pasukan Israel untuk membunuh warga Gaza semakin kentara karena tak berniat untuk negosiasi lagi.
"Israel tak ingin mendengar tentang mediasi lagi sejak mereka melanjutkan kampanye militer," kata Cherkaoui, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (5/12/2023).
Menurut dia, apa yang terjadi saat ini, Israel hanya memberi dua pilihan bagi warga Gaza yakni pergi atau mati.