Peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus Dilantik sebagai Pemimpin Bangladesh Sementara

Anton Suhartono
Muhammad Yunus, peraih Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2006 dilantik sebagai kepala pemerintahan sementara Bangladesh (Foto: AP)

Selain Yunus, ada belasan orang lainnya yang diambil sumpah sebagai anggota kabinet, berstatus sebagai penasihat, bukan menteri. Pemerintahan sementara saat ini fokus pada memulihkan perdamaian dan mempersiapkan pemilihan umum baru, tak membuat kebijakan-kebijakan.

Para penasihat yang dilantik di antaranya Nahid Islam dan Asif Mahmud, pemimpin Students Against Discrimination, keompok yang memimpin demonstrasi menggulingkan Hasina. Selain itu ada pula Touhid Hossain, mantan menteri luar negeri, dan Hassan Ariff, mantan jaksa agung.

Ada pula aktivis HAM yang pernah dihukum penjara 2 tahun di masa pemerintahan Hasina seperti Adilur Rahman Khan.

Hasina mengundurkan diri pada Senin lalu setelah kediaman dinasnya digerudul ribuan demonstran. Unjuk rasa besar-besaran pecah di Bangladesh sejak Juli lalu. Awalnya massa, yang dimotori mahasiswa, memprotes pemangkasan kuota untuk PNS yang dinilai menguntungkan bagi kalangan yang memiliki hubungan dekat dengan penguasa. Namun kelamaan tuntutan berkembang menjadi pelengseran Hasina, terutama setelah banyak demonstran yang tewas terbunuh aparat.

Sejauh ini lebih dari 300 demonstran tewas, termasuk mahasiswa, selama demonstrasi.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
22 hari lalu

Bangladesh Ancam India jika Tolak Ekstradisi Mantan PM Sheikh Hasina untuk Dihukum Mati

Internasional
22 hari lalu

Bangladesh Desak India Ekstradisi Mantan PM Sheikh Hasina terkait Vonis Hukuman Mati

Internasional
23 hari lalu

Gempa M5,5 yang Porak-Porandakan Bangladesh Terkuat sejak 100 Tahun

Internasional
23 hari lalu

Gempa M5,5 Bangladesh Tewaskan 10 Orang, Ratusan Luka

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal