DOHA, iNews.id - Pemerintah Otoritas Palestina (PA) yang berkuasa di Tepi Barat menegaskan Jalur Gaza masih menjadi bagian dari Palestina yang bisa dikelola secara bersama-sama oleh faksi-faksi politik. Ini seolah menepis anggapan bahwa PA akan secara sepihak mengambil alih kekuasaan wilayah tersebut dari Hamas setelah perang dengan Israel berakhir.
Seperti dilaporkan, Pemerintah Amerika Serikat (AS) diam-diam berbicara dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas membahas pemegang kendali di Gaza. AS ingin PA memerintah di wilayah yang dikuasai Hamas itu pasca-pemilu 1990-an.
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan, PA tidak akan pernah meninggalkan Gaza.
“Kami bukan Palang Merah. Ini adalah rakyat kami, ini adalah tanah kami,” katanya, di sela Forum Doha, Minggu (10/12/2023), dikutip dari Al Jazeera.
Dia menambahkan, sejak 17 tahun terakhir bahkan sebelum itu yakni selama 30 tahun, PA selalu memberikan bantuan ke Gaza.