"Tadinya saya akan bilang ke mereka bahwa ayah saya tahu semua ini dan dia mengizinkan saya bepergian sendiri," jelasnya.
Petugas ABF kabarnya juga meminta nomor telepon wali laki-laki dari perempuan Arab Saudi yang tiba sendirian di Australia.
"Mereka mulai menginterogasi perempuan ini dengan teliti di bandara Australia setidaknya sejak Agustus 2017. Kini semakin buruk," tutur Taleb.
"Mereka menanyakan apakah walinya mengizinkannya bepergian. Mereka meminta nomor teleponnya untuk dihubungi. Mereka meminta para perempuan ini membacakan SMS, WhatsApp, serta pesan obrolan dan email lainnya," katanya.
Mereka yang berhasil masuk ke Australia pun kini merasa tetap tidak aman. Mereka mengaku dilecehkan dan diintimidasi orang Arab Saudi yang tinggal di Australia dan memaksa mereka pulang.