Tanda Kehidupan Terdeteksi di Bawah Runtuhan Gedung Sebulan setelah Ledakan Beirut

Arif Budiwinarto
Tim SAR tengah berusaha mencari korban yang diduga masih terjebak di bawah reruntuhan gedung yang roboh akibat ledakan besar di Beirut pada 4 Agustus lalu. (foto: aljazeera)

Edward Bitar, anggota organisasi nirlaba Live Love Lebanon yang bekerja dengan TOPOS Chile di Beirut mengatakan mereka mendeteksi 18 denyut napas per menit dari bawah reruntuhan menggunakan sensor.

"Kami mencoba berasumsi harapan (hidupnya) rendah. Jika seseorang ditemukan (masih hidup), maka itu adalah sebuah keajaiban," ujarnya.

TOPOS Chile kerap ikut berkontribusi dalam misi penyelamatan di zona bencana, termasuk saat reaktor nuklir di Fukushima, Jepang meledak pada 2011.

Pada 2010, tim penyelamat itu berhasil mengangkat seorang pria dalam kondisi hidup setelah terjebak selama 27 hari di bawah bangunan yang runtuh akibat gempa bumi di Haiti.

Editor : Arif Budiwinarto
Artikel Terkait
Internasional
4 hari lalu

PBB Kecam Serangan Drone dan Tank Israel terhadap Pasukan UNIFIL di Lebanon

Internasional
4 hari lalu

Drone Israel Serang Pasukan Penjaga Perdamaian UNIFIL di Lebanon

Internasional
14 hari lalu

Israel Terus Gempur Lebanon, Incar Pabrik Semen dan Gudang Material Bangunan

Internasional
14 hari lalu

Israel Bombardir Lebanon, Presiden Joseph Aoun Tak Sabar Ingin Usir Militer Zionis

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal