Pada 2007, Departemen Keuangan AS memasukkan Pasukan Quds IRGC ke dalam daftar hitam. Pasukan Quds IRGC merupakan unit yang bertanggung jawab atas operasi di luar negeri, untuk dukungannya terhadap terorisme, dan digambarkan sebagai sayap utama Iran untuk melaksanakan kebijakannya mendukung kelompok teroris dan pemberontak.
Iran sendiri sudah memperingatkan akan memberikan tanggapan yang "menghancurkan" jika AS melanjutkan langkahnya.
Komandan IRGC Mohammad Ali Jafari memperingatkan pada 2017 bahwa jika Trump melanjutkan langkah tersebut, maka Garda Revolusi akan menganggap tentara AS menjadi seperti ISIS di seluruh dunia.
Ancaman semacam itu sangat tidak menyenangkan bagi pasukan AS di wilayah-wilayah seperti Irak, di mana milisi Syiah yang berada di Iran berada dekat dengan pasukan AS.
Senator Republik Ben Sasse mengatakan langkah itu akan menjadi langkah penting dalam kampanye tekanan maksimum AS melawan Teheran.