"Saya kira dalam lingkungan kita hidup sekarang ini, di mana kekerasan semakin menjadi-jadi, terutama kekerasan terkait agama, di berbagai penjuru dunia seperti di Srilanka Selandia Baru, Timur Tengah, gagasan ini sungguh menyegarkan. Kerukunan antar agama penting untuk menjaga keharmonisan dunia," kata Wadelton.
Namun tak sedikit yang menentang, Paus Fransiskus mendapat kritikan tajam dari penganut Katolik tradisionalis. Mereka menuduhnya mendukung sinkretisme atau menyatukan berbagai agama dan kepercayaan.
Namun delegasi Vatikan yang mengiringi kunjungan Paus ke Uni Emirat Arab membantahnya. Dia mengatakan, setiap agama memegang identitasnya masing-masing di kompleks itu.
Dalam pidatonya usai menandantangani deklarasi bersama, Paus menekankan pentingnya kerukunan beragama.
"Persaudaraan antara manusia dari semua bangsa dan kebudayaan, persaudaraan antara orang-orang yang punya perbedaan pendapat namun bisa menghormati dan mendengar pandangan orang lain, dan juga persaudaraan antara orang-orang yang berlainan agama, sangatlah penting. Perbedaan yang ada antara kita bukanlah sesuatu yang mencegah kita melakukan kebaikan ataupun sesuatu yang membahayakan, tapi sumber kekayaan," kata Paus.