Kedai bir mendesis dengan suara tumisan; dan tempat karaoke menawarkan makan sepuasnya.
Menurut Li, camilan tengah malam yang dikelola keluarga di Taiwan biasanya tidak menampilkan menu tak terbatas. Sebaliknya, mereka fokus pada satu jenis makanan yang disajikan terus menerus, demi memastikan 'kesempurnaan' setiap saat.
"Di belakang setiap jajanan pasar malam, ada ketekunan si juru masak dan pelestarian tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Bisa dikatakan bahwa rasa makanan yang lezat itu berasal dari kegigihan sang koki yang tulus," kata Li.
Dia sendiri merupakan generasi ketiga pemilik kedai jajanan tengah malam.
Bayangkan nektar tebu yang baru saja diperas, panekuk tiram, steak yang dibakar dengan obor las, teh susu mutiara dengan pemanis madu, dan sosis yang penuh lemak. Semuanya dimasak di tempat terbuka, tepat di depan pelanggan yang ngiler kegirangan saat melihatnya.