"Saya bahkan tidak bisa mengenali lagi wajah anak saya. Hanya pakaiannya," ujar Rainaldi.
"Secara fisik tidak bisa lagi dikenali. Saya sangat sedih. Hancur rasanya. Dia anak saya satu-satunya. Satu-satunya. Dia masih kecil begitu," katanya.
Sampai kemarin, setidaknya 20 orang dilaporkan meninggal di Donggala, dan jumlah yang sama dilaporkan masih hilang.
Mereka yang kehilangan anggota keluarganya mendatangi masjid itu sepanjang hari kemarin. Di sana, banyak mayat yang disemayamkan.