Pemandangannya memilukan. Ada mayat yang tangannya masih menjulur dan terbuka lebar, mungkin di saat-saat terakhir mereka masih berusaha menahan reruntuhan atau gelombang tsunami.
Di sepanjang pantai Donggala, tampak reruntuhan bangunan yang luluh lantak. Atap-atap seng, perabotan, dan barang-barang berserakan di jalanan. Di sana-sini tampak foto-foto keluarga di jalanan.
Salah satu rumah yang jadi korban terlihat bergeser fondasinya akibat tertabrak perahu besar saat tsunami melanda. Perahu itu kini berada di antara puing-puing rumah tersebut.
Pemilik rumah, Siswanto, mengatakan bahwa anak, istri, dan cucunya semua berada dalam rumah saat gempa terjadi.