RSY berharap ada keadilan dan penegakan hukum yang setimpal terhadap pelaku agar tidak ada lagi kasus-kasus serupa.
"Masa depan anak saya hancur, dia selalu menangis setiap malam, kalau saya sebagai orang tuanya tidak berani bertindak maka anak saya selamanya akan dibayang-bayangi trauma dan tidak mendapatkan keadilan dan pertanggungjawaban dari pelaku serta keluarganya," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPP RPA Bidang Hukum Partai Perindo, Amriadi Pasaribu yang mendampingi korban bersama keluarganya menunjukkan hasil USG rahim korban yang masih duduk di bangku kelas XI SMA.
"Korban akan kembali menjalani visum di rumah sakit dan pendampingan psikologis sesuai prosedur perundang-undangan yang berlaku. Kami akan dampingi korban hingga hak-haknya terpenuhi," ujar Amriadi.