JAKARTA, iNews.id - Pemerintah memproyeksikan sekitar Rp466 triliun (19 persen) dari total dana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur (Kaltim) bersumber dari APBN. Sisanya berasal dari kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) serta investasi langsung swasta dan BUMN.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyebut pemerintah terlihat belum serius mengenai anggaran pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur. Hal tersebut terlihat dari ide pemerintah yang berencana menggunakan uang swasta dalam membangun ibu kota baru itu. Dia tidak setuju akan hal itu.
"Banyak yang aneh di kemauan pemerintah itu termasuk yang paling aneh itu soal anggaran. Tidak boleh kita membangun jantung dari negara itu memakai uang swasta itu mustahil itu. Itu yang saya bilang," katanya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (27/8/2019).
Fahri juga sangsi pemerintah mampu memindahkan ibu kota dengan biaya hampir Rp500 triliun atau Rp466 triliun. Dia memprediksi akan ada pembengkakan anggaran.
"Nah, tiba-tiba pemerintah dengan sebuah surat seolah-olah dia akan punya uang Rp500 triliun. Itu mustahil. Jadi, agak sulit maksudnya itu yang saya mau katakan kepada menteri seharusnya itu dibikin lebih soft sedikit, jangan presiden yang menanggung gitu loh," tuturnya.